Penasaran juga saya saat memegang roti gambang Tan Ek Tjoan. Ada perforasi di pinggir. Buat apa ya? Ventilasi?
Saya amati dan coba membuka bagian samping ternyata mudah. Tampaknya perforasi buat merekatkan dua lembar plastik. Serupa prinsip tonjolan mirip dot raster dalam bungkus keju irisan: pengganti perekat.
Teknologi pengemasan makanan kian maju. Dulu cukup kantong plastik biasa dengan selotip — atau pres panas, termasuk dengan sealer berbaterai, atau dengan versi primitif pakai api senthir atau dian — kini makin banyak pilihan.
Persoalan bagi konsumen adalah membuka makanan dengan mudah. Sayang untuk nenyegel tutup biskuit kalengan belum ada kemajuan. Harus ada ritual mencari pangkal tarik selotip.
¬ Bukan posting berbayar maupun titipan
2 Comments
Saya jadi ingat waktu kecil ada tetangga jualan berondong/popcorn. Dia beli dari pasar dalam kemasan satu plastik besar lalu dibungkus ulang menggunakan plastik kecil-kecil.
Pakainya plastik 1 ons-an, dipelintir ujungnya, dikasih gantungan karet gelang, lalu direkatkan menggunakan lampu senthir. Waktu itu belum ada listrik di kampung.
Iya betul. Pakai senthir, sehingga meninggalkan jejak hangus.
Ada pula cara yang rapi, menggunakan mistar sebagai pelurus seal hangus itu.