Laundromat, penatu swalayan pakai koin, tanpa Insinyur Bowo dalam kotak.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Laundromat koin swalayan di Jatikramat Bekasi Jawa Barat

Kata laundromat masih ada di elemen visual bagian dalam bilik kaca. Dulu seingat saya ada kata “coin” (atau “koin”?) besar, tapi sekarang tidak ada. Saya lihat pada setiap mesin cuci ada slot koin, sekarang masih.

“Wah kayak di luar negeri, laundry swalayan,” saya membatin.

Tadi saya menanya penjaga, ternyata belum bisa swalayan. Artinya sama dengan layanan penatu lainnya.

Artinya lagi, serupa penatu langganan bapak saya di Salatiga (dan Yogya) dulu untuk mencuci pantalon dan jaket. Bedanya, dulu, setahu saya wasserij (bapak sering menyuruh saya, “Sana, kamu ngêwaské“) di Salatiga tidak pakai mesin.

Mungkin di halaman belakang rumah penatu ada sekian tiang jemuran dengan tali panjang — saat musim layangan untuk mengeringkan benang gelasan — untuk tukang cuci yang selalu duduk di atas dingklik.

Warkop menyebutnya Insinyur Bowo. Siapa dia? tukang cuci alias dobi atawa benara bin binatu yang bekerja dalam kotak laundry.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *