Sayang juga. Dua kotak dalam bidang beton dan dua setrip di atas dan bawah bidang itu aslinya semacam parit kecil yang saya tutupi batu split, kerikil, dan pasir. Semuanya, termasuk yang sejenis di bagian lain halaman sempit saya, untuk meresapkan air hujan.
Akhirnya, sudah lama sih, semua lubang itu saya tutup semen. Kenapa? Hanya menjadi jalan tikus dalam arti harfiah. Mereka juga bikin terowongan. Di rumah tetangga, lantai semen pelataran ada yang amblas karena bagian bawahnya sudah gerowong.
Maka yang saya lakukan selain menutup semua lubang di sela lantai semen adalah menutup akses terowongan tikus dari dinding tebing got.
Yah, gimana lagi…
Mestinya dulu saat membangun rumah saya memasang beronjong (dari baja?), termasuk untuk dinding jalan air. Sekarang? Wah, repot kalau harus membongkar semua. Harus keluar duit.
2 Comments
Tikus-tikus itu memang ndembik, paman.
Sangat ndembik!
Satu terjebak, teman segrup menghindari. Nanti setelah ada wakil grup baru nah bisa dapet kalo tikus rumah. Tikus got? Nggak.
Coba alat yang pake setelan amper. Pada kesetrum. Atau yang jembatan di atas ember