Bolpoin hanya dipakai sekali, untuk menuliskan nama, NIK, centang penyakit, dan tanda tangan. Tapi tak semua orang bawa alat tulis.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Penjual bolpoin di antrean vaksinasi bersama BUMN di GBK Senayan Jakarta

Bapak yang sedang berjalan itu tanggap darurat. Dia tahu, di kursi pengantre vaksinasi BUMN, dalam gedung parkir GBK Senayan, Jakarta, tak semua orang membawa bolpoin. Maka dia pun menjajakan bolpoin Rp5.000 per batang. Harga kulakan paling mahal Rp1.500.

Memang sih sudah diingatkan warganet di media sosial agar peserta vaksinasi Covid-19 membawa alat tulis tapi tetap saja ada yang lupa.

Pemilik bolpoin juga enggan meminjamkan kepada orang lain karena khawatir setelah sekian dirinya terpisah dari peminjam akan sulit mendapatkan lagi barangnya.

Dulu di aneka pameran, termasuk Jakarta Fair, yang menyediakan kupon berhadiah, juga banyak penyedia bolpoin. Ada saja yang menjebak, seolah meminjamkan tapi setelah selesai mereka meminta bayaran.

Setiap masalah bagi orang lain adalah peluang bisnis solutif.

2 thoughts on “Bolpoin Rp5.000 untuk darurat saat vaksinasi

  1. soal bolpoin ini, saya pernah mengalami. di sebuah kios suvenir, saya membeli kartu pos dan hendak memasukkan ke kotak surat khusus yang ada di kios itu. karena ngga membawa pulpen, kami berencana membeli sekalian pulpennya.. eh, terus pas mau dibayar, ternyata si empunya kios hanya meminjamkan.. 😅

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *