Kaus krem ini bikinan Mas Gembul Iqbal Prakasa, gratis, sebagai hadiah untuk saya, mungkin sampai selusin. Sebagai juragan warung angkringan dia merayakan penganugerahan Bobs Award dari Deutsche Welle untuk saya, 2010.
Beberapa orang mendapatkan kaus ini, dan ternyata hingga menjelang tahun 2020 tutup buku masih ada yang menyimpan dan memakainya, lalu mengirimkan fotonya kepada saya.
Penerima kaus lain yang saya tahu masih memakainya hingga 2018 adalah Hedi Novianto. Dia mengenakan di kantor Beritagar.id, Jatibaru, Jakpus.
Dari mana asal muasal gambar? Dari foto saya, yang diolah oleh Yuliandi Kusuma, sebelum pemred Digital Photography Indonesia dan What Hi-Fi Indonesia, sekitar 2005-2007, menjadi grafiti di tembok. Saat itu olah imaji di ponsel belum semaju sekarang. Dia harus pakai Photoshop.
Foto grafiti JPG di tembok kusam itu yang kemudian menjadi gambar vektor untuk bingkai saringan sutra sablon.
2 Comments
kaus arkais dan rare collectible item!
😂😂😂😂