Setidaknya ada tiga hal lawas jika menyangkut Mas Edi, penjual bakso keliling yang satu porsi dia hargai Rp10.000. Pertama, dia pakai sepeda jadul model torpedo, pengereman dilakukan dengan menggenjot pedal ke belakang.
Kedua, dia masih menggunakan minyak tanah — bukan elpiji melon — yang dia beli Rp17.000 per liter. Seliter bisa untuk tiga hari berkeliling.
Ketiga, dia menggunakan kompor pompa dengan cara anak berkemah abad lalu: memanfaatkan gravitasi dan aliran dalam selang dari botol minyak agar jadi kabut untuk dibakar di tungku. Mirip cara kerja lampu Petromax dan kompor tabung bising yang harus dipompa.
Dia tak tahu umur sepedanya. Dia hanya tahu, di Bekasi sulit mencari suku cadang. Bahkan karet pentil ban sepeda pun harus dia beli saat mudik ke Nganjuk, Jatim, sekalian memborong banyak.
Mas Edi hanya ingat usia kentongan kotak mini, berbahan kayu nangka, itu sudah 15 tahun. Sambil mengayuh sepeda dia dia pukulkan stik bambu sebagai penanda jualannya. Tik tok tik tok.
Berapa jauh bersepeda untuk berjualan dia tak pernah menghitung. Tapi mendengar keterangan rutenya saya memperkirakan tujuh kilometer lebih. Kalau semua jalan di kompleks saya dia kitari setidaknya menghabiskan jarak tiga kilometer.
Untuk mencegah sepeda tak ambruk, dan agar jualan tak tumpah saat dia berhenti untuk meladeni pembeli, dia memasang dua pengaman. Pertama, rem berupa besi berbentuk U. Kedua, cagak kayu sebagai penyangga.
“Suka dimainin anak-anak kalo lagi brenti. Lha repot kalo pit ambruk,” dia berujar.
Untuk melindungi sadel dari hujan, dia membungkusnya dengan tas keresek. Adapun payung dia pasang di bagian belakang kotak dagangan, ada dudukan di sana, di antara tulisan “bakso” dan “malang”. Tentu dipakai hanya saat berhenti. Kalau hujan deras, angin kencang, ya berteduh.
Sudah likuran tahun dia berjualan bakso. Soal pendapatan, katanya, alhamdulillah cukup. “Saya bisa punya rumah dekat Pak Lurah Jatirahayu, ke arah Pasar Kecapi sana,” dia berkisah.
Lokasi yang dia maksudkan ada di Kecamatan Pondokmelati, Bekasi, Jabar.
2 Comments
weee… ngepit. mbois Cacaknya. daerah mana kelilingnya dia, Paman? dari Bekasi ke Jakarta?
Cuma di kawasan Jatiwarna dan Jatirahayu, Pondokmelati, Bekasi