Ketika seseorang bertanya harga arloji yang pas untuk dirinya saya sering menjawab seperempat gaji. Tanpa argumentasi.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Jam tangan arloji Skmei seharga Rp50.000

Industri Cina itu ajaib. Terbukti dari barang yang baru tiba ini. Memang, teknologi quartz menjadikan mesin jam bisa dibuat massal, sehingga harga eceran arloji sebagai barang jadi bisa Rp50.000, setara (maaf) dua bungkus sigaret Dji Sam Soe Premium.

Kalau baterai habis, dan tali jam putus, biaya penggantian terasa mahal, bahkan bisa melebihi harga arloji. Jika salah satu atau salah dua itu terjadi berarti tiba saatnya memensiunkan arloji — dan berarti menambah sampah plastik dan bahan kimia baterai.

Kenapa saya memilih jam analog? Soal keakraban mata dengan jarum penggerak. Sama seperti terhadap speedometer: jarum fisik maupun tampilan digital lebih mudah dicerna sekilas. Lebih menginfografis, begitulah.

Jam tangan arloji Skmei seharga Rp50.000

Jam murah meriah ini fungsional. Tetap bisa dipakai saat mencuci piring. Dulu kalau ditanya orang soal harga arloji yang pantas untuk dirinya saya sering menjawab asal-asalan. Bisa “seperempat gajimu” maupun “75 persen dari gajimu”.

¬ Bukan posting berbayar maupun titipan

2 thoughts on “Jam tangan Rp50.000

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *