Sebelum ada aneka gergaji mesin, gergaji panjang pembelah pohon mengusik benak saya menjelang tidur.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Karena cuitan di Twitter, ihwal mengikir logam menimbulkan suara menyiksa bagi orang tertentu, saya pun menimbrung. Saya contohkan suara tutup kaleng pastiles yang ditengkurapkan lalu digesek ke ubin.

Sebenarnya saya ingin menambahkan suara kikir mengasah geligi gergaji tapi tak tega mencontohkannya. Apalagi jika gergajinya panjang, baik jenis berbingkai persegi maupun terlebih two-men saw atau whip saw, akan lebih lama derita telinga.

Teman saya — berayahkan duta besar, beribukan penyelia di sebuah lembaga di bawah kedubes asing — yang dalam keluarganya berbahasa Inggris, secara bergurau menyebut gergaji yang dioperasikan dua orang itu sebagai alat come to you come to me dengan logat Indonesia seperti bersajak.

Nah, gergaji maju mundur naik turun itu, dulu waktu saya bocah, selalu membuat saya penasaran. Sepulang sekolah saya kadang melihat dua orang membelah batang pohon. Batang ditidurkan di atas steger atau panggung kayu. Satu orang memegang setang gergaji di atas. Satunya lagi memegang setang di kolong perancah.

Saya penasaran akan satu hal namun tak kunjung tercerahkan. Rasa ingin tahu belum terjawab saya harus pulang karena lapar dan takut dimarahi ibu.

Lalu kesempatan beroleh tahu itu tiba saat di rumah ada dua tukang membelah batang pohon rambutan di atas panggung. Orang tua saya memutuskan menebang pohon ace tinggi besar itu karena menghalangi mentari dan bikin lembap rumah.

Kalau cara menggarisi kayu dengan menjepretkan benang tebal berlumur cairan isi baterai, saya sudah lama tahu.

Inilah rasa penasaran yang akhirnya terjawab: cara meneruskan membelah setelah gergaji bersua palang melintang. Kadang saya memikirkannya menjelang tidur. Kalau palang digergaji tentu batang dan orang di atas akan jatuh. Jadi?

Ternyata simpel. Pak Tukang tinggal melepaskan salah satu setang, lalu menarik keluar bilah come to you itu. Kemudian batang digeser mundur, melewati palang. Setelah itu bilah gergaji diselipkan lagi, setang kembali terpasang, dan pekerjaan pun berlanjut.

Saat itu untuk sekian lama saya tidak tahu bahwa setang gergaji bisa dilepaskan.

¬ Sumber foto: Perpustakaan Universitas Idaho

4 thoughts on “Gergaji jenis come to you come to me

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *