Pekan lalu saya membeli sejumlah plester luka dari merek berbeda. Saya beli untuk stok karena tempo hari di kotak obat habis padahal saya akan menolong penjaja ikan yang tangannya tergores pisau.
Tadi malam saya membutuhkan plester untuk membalut gagang kacamata baca yang melukai daun telinga. Saya buka Nexcare neon. Kosong. Bungkus berikutnya saya buka. Juga kosong.
Lalu saya pun mengamati cara setiap merek dalam merekatkan penutup amplop. Ternyata paling mudah dibuka dan ditutup lagi dengan rapi ya Nexcare itu. Betadine? Sangat mudah dibuka tapi sulit ditutup lagi dengan rapi. Lagi pula plesternya mungkin kurang menarik.
Pikiran saya terus menebak, dengan prasangka tanpa tabayun, siapa ya yang mengambil plester di supermarket? Anak kecil atau orang dewasa? Siapa yang mengutil untuk menutupi kutil?
Para perancang kemasan plester saya duga tak membayangkan ada orang mencomot plester tanpa bayar, hanya isinya, dari rak toko.
¬ Bukan posting berbayar maupun titipan
2 Comments
walah repot sekali.. bukan soal harganya, tapi dongkolnya.. 😩
Yah gimana lagi, Zam.