Pria suka arloji bagus belum tentu menghargai waktu, bahkan ada yang memuja jam karet, selalu ngaret.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Koleksi arloji jam tangan tapi tetep suka jam karet

Bu Panci mengantarkan sendiri asinan sayur dan buah dengan dalih sekalian jalan, menggerakkan badan, agar sehat. Kamsi menyongsongnya. Kamso menanyakan kabar Pak Ponco.

“Ada pandemi, kena PHK tapi bilang ke orang pensiun dini. Mentang-mentang lagi ada duit dia suka beli jam tangan, belanja online, dari yang murah meriah akhirnya dikasihkan orang sampai automatic harga sedengan. Padahal waktu kerja udah punya banyak jam, dari quartz baterai, solar, terus apa itu yang tanpa ganti baterai, lalu smartwacth, sampe yang automatic.”

Selesai ambil napas dia simpulkan, “Pemborosan. Tapi ya daripada buat lainnya yang bikin istri cemburu, kan?”

Kamsi tertawa kecil, lalu melirik suaminya, “Kata Mas Kamso sih jam apa aja, harga berapa aja, itu nggak penting. Lebih penting pemiliknya selalu tepat waktu. Percuma pake jam mahal tapi jam karet.”

Bu Panci menatap Kamso, “Kenapa ya Mas, pria suka jam tangan?”

“Perhiasan pria tuh cuma arloji selain cincin kawin. Kan nggak semua pria suka pake kalung tali kaleng Marie Regal dan akik kayak Tesi? Lagian arloji tuh ada unsur mekanisnya. Nah, pria sebagai anak kecil berusia tua suka barang gituan.”

¬ Hak cipta gambar Regal, Vostok, dan Sturmanskie ada pada masing-masing pemilik

9 thoughts on “Ngapain punya jam tangan banyak?

  1. Dulu saya punya empat, yang tiga dibelikan istri, yang satu beli sendiri (yang terakhir ini kemudian diminta anak saya).

    Dua dari tiga yang dibelikan istri warnanya merah dan putih —dan saya nggak terganggu dengan warna2 cerah itu, krn pilihan istri😬 dan kadang2 saat pergi kami pakai warna yang sama, sarimbit.

      1. sdh lama sy nggak pakai batik😃

        pake terakhir saat ktm jokowi di sebuah hotel di solo 2 mei 2019.

        njagong manten gak pernah pake batik tapi kemeja polos lengan panjang atau kotak2 lengan panjang.

        dulu malah sering jg njagong pakai kaus tapi kemudian “dimarahi” kawan2😬 sehingga sekarang jarang berkaus saat njagong manten.

  2. saya malah sudah lama ga punya jam tangan lagi, ga begitu suka. ada sih rencana pengen punya jam digital yang bisa ngitung detak jantung dan bisa dihubungkan ke strava itu, tapi ya itu, kurang suka jam tangan hehe

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *