Saya pernah melihat seorang anak usia kelas satu SD kesulitan membaca desain seperti gaya McDonald’s ini, yang memainkan tipografi dari kata atau pun jenama yang sudah dikenal.
Ibunya mengeluh kenapa ada desainer bikin karya yang “mengacaukan anak belajar baca”.
Ibu itu tak salah. Dia ingin anaknya selalu dapat bahan belajar yang pas. Desainer juga tak salah, karena yang dia garap bukan buku pelajaran anak kelas satu SD.
Meskipun begitu selama puluhan tahun, bahkan hingga kini, saya masih menganggap font untuk bacaan anak kecil, yang hampir menyamakan “l” kecil dan “I” kapital, itu kurang tepat. Eh, tapi nyatanya semua anak bisa membedakan, kan?
Rupanya saya selalu merujuk pengalaman masa kecil. Dulu buku pelajaran membaca menggunakan font yang membedakan “l” dan “I”. Guru kelas satu hingga dua SD menulis di papan tulis juga dengan cara membedakan “l” dan “I”.