Telur asin yang kami beli dari penjual tahu keliling ini berstiker. Punya merek. Namun penempelannya kurang kuat. Mungkin penempelan secara manual memang merepotkan. Paling mudah ya dengan stempel.
Karena saya suka stempel, waktu bocah saya mendatangi rumah tetangga, pasangan guru, yang membuat telur asin. Saya ingin melihat cara menstempel kulit telur. Ternyata tak seperti cara petugas kantor pos yang mengayunkan tongkat gagang, dengan stempel berbahan timah, sekuat tenaga. Namun saya dapat moral cerita: stempel diterakan setelah telur matang.
Kalau saja harga mesin laser stempel telur itu murah, pasti telur asin Bu Uma tampak lebih industrial, pakai barcode segala.
Misalnya ada kampung UMKM telur asin, koperasi bisa memakai stempel laser untuk dipakai bersama. Misalnya saja sih….
2 Comments
kalo di sini telur mentah yang diberi kode, paman. berisi asal telur dan jenis peternakan si ayam. https://en.wikipedia.org/wiki/Egg_marking
Wahhh mestinya gitu. Kalo Kemendag ngatur gitu, tapi di pasar dan warung kampung penjual gak pake alat digital piye? 😁