↻ Lama baca < 1 menit ↬

Cinge Yang cap tiga orang untuk ndoyong Ajong gaya Semarang

Saya baru tahu ada minuman cap Tiga Orang dari Semarang. Belum tahu bagaimana rasanya. Lalu ada yang memberi tahu sebutannya Cong Yang. Ternyata itu kelanjutan Ajong — yang ini pun saya hanya dengar namanya dulu, dalam ungkapan Semarangan “ndoyong Ajong“. Artinya sempoyongan karena mabuk Ajong.

Cinge Yang cap tiga orang untuk ndoyong Ajong gaya Semarang

Saya belum paham kenapa bermerek tiga orang. Mungkin harus ganjil supaya seperti dewan juri sehingga saat pemungutan suara tanpa abstain takkan ada hasil seri.

Ada juga merek tiga pencuri, untuk anggur maupun minyak esensial atau minyak asiri. Sama-sama Three Thieves. Masing-masing punya kisah mengapa berjenama maling. Ada juga yang sonder “three”, cuma “thieves”, pokoknya malingnya banyak, lebih dari seorang.

Anggur cap tiga pencuri

Minyak asiri esensial cap tiga pencuri

Aneh juga, jadi maling kok bangga. Mengingat riwayat nama, tak mungkin mereka meniru koruptor Indonesia yang pakai rompi jingga, sebelumnya jaket putih, karena KPK hadir belakangan.

Koruptor Indonesia selalu cengengesan (sebelum wajib masker karena Covid-19) bahkan ada yang mengacungkan dua jari seolah menjadi johan dengan jari V, victory.

¬ Foto-foto selain Cong Yang: Three Thieves Wines dan Apothecary Shoppe

2 thoughts on “Tiga orang mabuk dan tiga pencuri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *