Apakah di lingkungan Anda masih ada anak-anak perempuan memainkan pasar-pasaran?
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Telur asin palsu buat mainan pasaran anak perempuan

Ketika saya ketuk dengan ujung kuku, cangkang telur-bebek palsu (yang palsu telurnya, bukan bebeknya*) itu bunyi tik-tik ringan. Artinya bagian dalam kosong, tidak pejal.

Mas Jono, penjual jus, bilang harga sekantong jaring telur mainan Rp20.000. Isinya dua puluh lima butir. Dia tak membantah, pembelinya adalah anak-anak perempuan.

Besar kemungkinan anak-anak itu memanfaatkan telur palsu untuk dapur-dapuran atau pasar-pasaran. Artinya, anak-anak perempuan di kompleks saya dan kampung sekitar masih mengenal permainan peran gaya dolanan lawas. Homo ludens tak pernah usai.

Kalaupun melibatkan ponsel mungkin untuk memotret permainan dan menggunakan kalkulator untuk pasar-pasaran.

*) Bahasa Indonesia memang bisa merepotkan. Namun dalam kasus ini, kalau telurnya palsu pasti tak dihasilkan oleh bebek asli.

2 thoughts on “Telur asin palsu dan sepotong dugaan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *