Kalau pria beli barang tanpa izin dimarahi istri. Padahal pakai duit sendiri. Kalau istri punya duit ekstra lalu beli barang, suami tak menegur?
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Hi-fi adalah hobi pria termasuk di kantor

Belakangan memes ihwal sepeda muncul lagi. Video lawas, sebelum demam sepeda era Covid-19, tentang suami yang dimarahi dan diusir istri, kembali beredar.

Istri memarahi suami karena big boys and their toys adalah topik awet. Ada dua soal. Pertama: penggunaan uang, yang boleh jadi memang milik suami, untuk membeli barang ini dan itu. Kedua: waktu yang dihabiskan suami untuk barang kesukaannya.

Di sebuah perusahaan penerbit yang di luar 12 bulan gaji dan dua kali THR masih ada setidaknya dua kali transferan untuk karyawan, ada istilah dhuwit lanang, uang laki. Karyawati yang dapat uang di luar gaji tak menyebutnya uang perempuan.

Sebagian pria (kayaknya perempuan juga) tak melaporkan uang ekstra nan legal tersebut kepada pasangannya. Untuk karyawati yang tak melapor suami, sejauh saya dengar, tak menimbulkan konflik domestik. Sepatu dan tas baru tak memancing antena gapil suami terjulur.

Kadang sepeda di kantor tidak diketahui istri

Maka di perusahaan tersebut biasa saja jika editor yang punya ruang sendiri memiliki sepeda bagus (yang dirakit sendiri di kantor) dan hi-fi. Sebelum ada drone, sebagian karyawan di sana bermain helikopter radio control. Mobil RC untuk off-road sudah pernah musim, dimainkan di halaman belakang gedung. Celoteh gibah di kalangan karyawati menyebutkan, para istri tak tahu mainan para suami.

Tak hanya di perusahaan tersebut, tapi juga di perusahaan lain, saya mendengar pembelaan diri para big boys, “Daripada duit buat mainan nakal di luar.”

Pria dewasa juga boleh bermain ketapel asalkan secara aman

Entahlah apa dimaksudkan mainan nakal. Mungkin membeli ketapel dan membidik buah (terlarang).

* Gambar turntable: Rega Audio; Gambar sepeda: Silicon Valley Bike Coalition; Tangkapan layar ketapel: Bukalapak; Bookshelf speakers: Klipsch

2 thoughts on “Pria itu cuma bocah lanang berbadan gede

  1. saya malah menyerahkan seluruh uang ke istri. kami berbagi tugas. saya mencari uang, istri menghabiskannya. saya sudah lelah mencari uang, masak harus lelah memikirkan cara menghabiskannya? kalo saya perlu apa-apa, ya tinggal minta uang. bahkan kami menggunakan satu akun rekening bersama, namun multi user (kartu ATM, pin, hingga akun internet banking terpisah untuk saya dan istri) di sini. seluruh transaksi akan tercatat dan saling mengetahui. 😆

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *