Dua hari lalu istri saya menanyakan barang yang sudah saya buang karena buram penuh goresan: kaca pembesar. Barang itu jarang saya pakai — istri saya malah tidak pernah — tapi di dalam laci selalu tergesek barang lain.
Akhirnya saya memesan secara daring. Ternyata murah. Supaya tak rugi di ongkir saya pesan dua. Suryakanta ini antara lain berguna bagi mata tua untuk membaca teks yang keterlaluan kecilnya, misalnya kertas manual produk mungil dari Cina. Ada alternatif sih, menggunakan kamera ponsel kemudian men-zoom in.
Ada hal yang saya urungkan tadi untuk mencoba suryakanta: membakar kertas. Halaman sempit saya sedang teduh, tapi di jalan depan rumah banyak anak kecil bermain. Saya ogah jadi tontonan, orang tua kok masih main-main. Kalau anak-anak saya masih kecil agaknya menarik untuk bermain fokus alias titik api.
2 Comments
Jaman masih lajang saya pernah beli kaca pembesar di sebuah toko alat tulis di Jalan Malioboro. Sekarang tersimpan di kotak mainan anak wedok dan sesekali dipakai main-mainan.
Menyenangkan!
BTW kalo termometer dinding yang pakai alkohol ada ndak? :)