Seni berlangganan koran cetak

▒ Lama baca < 1 menit

Pagi tadi tatkala membuka pintu depan, ada dua edisi koran Kompas, hari ini (Selasa) dan dua hari lalu (Minggu). Edisi Senin? Tak saya lihat. Mungkin digondol semut.

Yang ingin saya ceritakan adalah langganan koran cetak belumlah terjamin bahwa dalam seminggu tanpa tanggal merah akan datang satu edisi setiap hari.

Oh, gara-gara pelanggan edisi cetak terus menyusut karena berita daring, termasuk versi e-paper? Mungkin.

Akan tetapi dulu, dasawarsa pertama tahun 2000 sampai 2015, saya langganan Koran Tempo kadang edisi tak datang pas hari terbit. Penyebabnya: koran datang ke agen terlalu siang, sehingga loper tak mau berkeliling lagi karena dia sudah melakukan pekerjaan lain. Dalam bisnis koran, barang telat cetak itu merepotkan agen, bahkan juga bagian ekspedisi jika mereka juga harus mengangkut produk lain yang terjadwal.

Lalu kenapa saya masih melanggani koran cetak?

  • Versi cetak adalah bagian dari paket pelangganan bersama versi digital berbayar dan e-paper, bisa saling melengkapi
  • Saya pilih Kompas karena koran itu yang saya baca sejak kecil dan paling cocok bila dibandingkan koran lain – ya, soal kebiasaan saja
  • Saya ingin menjadi bagian dari saksi sejarah, melihat sampel koran cetak dengan berita kemarin sampai si koran cetak lenyap atau saya bosan duluan sebelum si koran menyingkirkan diri
  • Saya butuh kertas koran untuk alas panci basah setelah dicuci, menutupi ini dan itu saat membersihkan rumah, membungkus barang, dan menyediakan kertas koran bagi tetangga yang membutuhkan

Tinggalkan Balasan