Hadiah sebotol air putih bening, yang dikirim via Gojek, itu membonuskan seloki cap Tikus. Oh, ternyata cap Tikus ada beneran. Saya pikir itu cuma sebutan lokal di Sulut, bukan merek, saat saya membaca berita daerah. Setelah jadi jenama, peluncuran cap Tikus berpita cukai, Januari 2019, dilakukan oleh Bupati Minsel Tetty Paruntu.
Kenapa pakai cap Tikus? Menurut Berita Manado, karena dulu diwadahi botol bergambar tikus.
Entah botol apa pula itu? Racun tikus? Apa nggak ngeri minum sambil membayangkan tikus?
Tikus sebagai hama memang sangat mengganggu dan menjijikkan. Lalu iseng saya cari berita tentang tikus. Ternyata hari ini dan kemarin pun ada.
Saya sudah kehabisan akal menghadapi tikus, tapi untuk meracun mereka saya tidak mau. Nanti siapa yang mengurus bangkai, apalagi kalau dia mati di halaman tetangga.
Syukurlah sejauh ini tikus hanya di luar rumah. Pernah saya memasang alat ultrasonik tapi kabelnya digigit tikus. Sesuai mereknya, Bird X, alat tersebut malah mengusir burung gereja dari rumah saya.
Saya tak memiara kucing, tapi beberapa kali melihat kucing tetangga yang melintasi halaman hanya melengos saat berserobok dengan tikus. Pengecut, tikus ndak mutu! Apa karena lauk di rumah dia, dan rumah tetangga, lebih lezat?