Senja tadi menjelang jam buka puasa saya merasakan Bekasi yang sejuk. Memang karena hujan, tidak deras, tapi biasanya disertai gerah. Kali ini tidak. Malah di teras terasa dingin.
Iseng saya tengok termometer alkohol yang selama ini cuma berdiri termangu di kusen jendela dapur. Saya lihat skala tak persis (apa kata sifat untuk presisi?) dengan efek optis paralaks, tampak suhu di garis sekitar 25° C. Saya bawa ke teras, suhu turun lagi, menjadi 22° C.
Lalu saya tengok ponsel. Suhu 26° C, kelembapan 90%. Tapi kok tak terasa sumuk ya?
Bagus kalau setiap hari Bekesong bisa sesejuk ini ketika tidak hujan.
Soal termometer, ini adalah yang kesekian karena yang sebelumnya selalu pecah. Edisi kali ini bertatakan kayu pinus, kasar, dengan sablonan kasar pula.