Ya, mudah kalau hanya pekerjaan, tanpa dibayar. Atau dibayar sangat murah sehingga si pembayar tak merasa keluar duit lantas selalu lupa membayar upah.
Saya ingat ketika dahulu kala bersua sekelompok anak muda kreatif di Yogya. Produk dan jenama mereka berkibar. Toko di mal didatangi wisatawan.
“Nggak pengin cari kerja di Jakarta?” tanya saya, di markas Jetis Pasiraman, sebelum pindah ke Jalan Pakuningratan.
“Dab, ke Jakarta nyari duit. Kalo cuma kerjaan, di sini juga banyak,” jawab salah satu anak, arsitek anyar.
BTW, dalam poster di kedai itu siapa yang mencari atau dicari lowongan?