↻ Lama baca < 1 menit ↬

Sabar. Jangan terburu marah. Sebelumnya saya akan memberi judul dari sepuluh pembaca blog dst…. Tapi saya khawatir tidak ada yang pernah ikut bimbel. Soal jumlah, yang membaca blog ini memang tak sampai seratus.

Soal bimbel ini saya tulis karena saya mendapatkan selebaran di pintu gerbang carport.

Saya membatin kenapa sejak dulu yang namanya les dan bimbel selalu ada. Adakah yang tak beres dengan sekolah?

Kalau era bimbingan tes masuk PTN saya pernah ikut. Ambil yang termurah, bikinan KNPI, di gedung Pramuka, Gondolayu, Yogyakarta.

Saya ikut setelah selesai ujian SMA di Salatiga. Waktu libur sedemikian panjang tapi tak punya duit lebih baik buat kegiatan di luar kota karena pasti dikasih uang saku oleh orangtua saya.

Saat pengumuman kelulusan pun saya tak pulang. Sudah tahu pasti lulus. Lagi pula tampak mulia di mata guru, sedang menyiapkan masa depan, ikut bimbingan tes.

Hanya pengandaian saya sih. Nyatanya saat itu tak ada guru yang tahu saya ikut bimbingan tes. Teman-teman saya juga.