↻ Lama baca < 1 menit ↬

Imbauan untuk menutup lagi bak sampah di sebuah rumah di Jatirahayu, Pondokmelati, Bekasi

Niat banget. Seorang pemilik rumah di Jatirahayu, Pondokmelati, Bekasi, Jabar, memasang imbauan pada bagian dalam tutup bak sampah miliknya.

Niat banget, karena dia harus mendesain lalu memesan stiker potong berbahan reflektif, Scotchlite 3M, kemudian memasangnya sambil mencoba mematikan indera penciuman.

Syukurlah, para pemulung mematuhi. Banyak yang bersedia menurunkan lagi tutup sampah. Sebagian petugas truk sampah juga melakukan.

Tuah tulisan

Saya termasuk orang yang skeptis terhadap segala jenis tulisan peringatan untuk menjaga kebersihan.

Banyak terjadi larangan membuang sampah sembarangan selalu diabaikan. Begitu juga larangan kencing di tempat tertentu. Padahal larangan sudah dibuat kasar: menyamakan pelanggar dengan binatang.

Begitu pula larangan berjongkok di kloset duduk maupun mencuci kaki di wastafel. Toh tetap ada jejak sepatu di bibir kloset. Tetap ada kali naik ke keran.

Setiap larangan cenderung bersua dengan kebebalan kecuali ada petugas yang mengawasi.

Larangan tertulis tak punya tuah. Di Jatiwarna, Pondokmelati, Bekasi, dua jalan pengapit jalan tol JORR, yang mestinya searah, selalu dilanggar beramai-ramai. Para pelanggar bisa galak karena merasa benar. Rambu, yang didukung larangan, tak pernah ditaati.

Bukan soal buta aksara

Tentu masalahnya bukan iliterasi teks. Bagi banyak orang, ajakan hidup bersih bukan bagian dari penegakan akhlak untuk menjaga adab.

Apakah orang tak suka kebersihan? Jelas suka. Terutama untuk ruang privatnya. Rumah sendiri selalu bersih tapi tak sungkan menyampah di ruang publik. Atau ruang di mana pun yang bukan milik mereka.

Seperti ada keterbelahan sikap. Itu kesan saya.

Maka tulisan pengingat menjaga kebersihan selalu mereka abaikan. Di rumah selalu menaruh piring dan gelas kotor di bak cuci dapur. Di kantor, cangkir kopi ditinggal di tangga – bahkan di atap gedung, alfresco untuk merokok.

Topik tentang akhlak jarang menyentuh lingkup sosial – dari kebersihan sampai antre – tapi lebih sering untuk perkara susila, termasuk gaya busana dan seks privat pasangan dewasa.