Aku kurang suka jam digital. Lebih suka jam analog dengan jarum. Juga tentunya layar digital yang menampilkan opsi jam analog. Ada jarum bergerak.
Dari jam analog aku tetap paham bahwa pukul dua belas kurang lima itu sama saja dengan pukul sebelas lebih lima puluh lima.
Tapi angka 11.55 pada jam digital sering kubaca pukul sebelas lebih berbanyak menit, bukan pukul dua belas kurang sedikit.
Ada yang tak beres di otakku dalam mencerna angka jam. Lebih mudah bagiku ketika jarum panjang sudah pas di angka dua belas lantas aku mengingat saat memulai sesuatu pada saat jarum panjang di angka sepuluh. Lebih memvisual. Ada perubahan posisi jarum.
Setua ini aku masih belajar membiasakan diri dengan jam digital. Tapi untuk menuliskan 11.55 saat menulis, bukan masalah bagiku. Padahal aku tengok dari jam analog.