Entahlah apa nama warna yang tepat untuk warteg dan rak piring ini.
↻ Lama baca < 1 menit ↬

Bagi saya ada yang lebih menarik ketimbang grill jip. Yaitu warna pintu jadul itu. Sejak kecil hingga sekarang saya kurang suka warna itu diterapkan di kusen dan daun pintu serta perabot.

Warna warteg

Entahlah apakah warna pintu itu termasuk warna tosca. Kalau turquoise kayaknya belum. Dalam praktik ada yang lebih berat ke biru ada pula yang ke hijau. Warteg termasuk penggemar warna ini. Hingga kini.

Seingat saya, warna mirip tosca atau apalah itu mulai disukai saat Orde Baru, akhir 1960-an – awal 1970-an.

Apakah sebelumnya tak ada yang menjual cat minyak warna itu saya tak tahu. Maklum saya masih bocah.

Saya juga tak tahu apakah ketersediaan warna itu berbarengan dengan modal asing. Pun saya tak tahu apakah Patna yang dulu sering dipakai tukang cat juga punya warna itu pada awal Orba.

Rak piring dan bed pipa

Yang saya ingat, dulu saat saya bocah banyak orang mengecat pintu dan jendela dengan warna itu. Apalagi untuk rumah baru.

Begitu ngetren warna itu sehingga rak piring berbahan pipa besi, juga ranjang dari bahan pipa besi, yang dijual di toko mebel berwarna itu. Sampai tahun 1990-an perabot berwarna warteg itu masih dijual. Kemunculan rak aluminium tampaknya menggeser rak piring besi tosca.

Perlu riset

Saya tak tahu kenapa tidak suka warna itu. Baiklah saya ralat: kurang suka. Terutama untuk pintu dan perabot.

Tentang sejak kapan warna yang saya bahas ini disukai masyarakat, akan lebih sip jika disertai riset visual. Memang agak susah jika foto yang ketemu banyak yang hitam putih.

Film Indonesia lawas? Entahlah apakah ada yang memasukkan ke dalam set.

Gambar: via Wikimedia Commons