Di meja sepanjang lima meter itu ada beberapa stop kontak. Setiap unit berisi tiga set lubang, dilengkapi sakelar. Biasa, untuk mengecas ponsel dan power bank serta laptop. Bukan rice cooker atau pun hair dryer.
Teras dengan meja berisi sembilan kursi itu adalah ruang tunggu sebuah bengkel.
Makin ke sini makin banyak kedai dan lainnya yang menyediakan colokan. Pertumbuhan pemilikan gawai menuntut itu.
Maka di rumah model lama, terutama yang dihuni para simbah, titik colokan menjadi buruan para cucu yang datang. Ayah yang bijak biasanya berbekal kabel gulung saat mudik.
Lalu kerewelan cucu bertambah, “Password buat wi-fi apa, Mbah?”
Tentang jumlah colokan rumah modern, seorang desainer interior bilang, minimal setiap sisi dinding ruang ada satu. Jadi kalau kamar berupa segi empat ya empat stop kontak .
Tapi pengembang perumahan tak mau menyediakan, kan?