Inilah teknologi lama dalam peradaban manusia: menaikkan barang tanpa memanjat. Cara timba ini diterapkan untuk penatu tetangga saya di Yogyakarta. Murah, tapi jadi mahal kalau dak beton kadung jadi sehingga harus melubangi lantai.
Cara serupa, dengan motor listrik, bukan timba sumur seperti tukang bangunan, pernah saya lihat di era pre-desktop publishing kantor koran Wawasan, di sebuah ruko di Simpang Lima, Semarang, Jawa Tengah. Ada lift kecil berisi nampan untuk menaikkan kertas naskah ke bagian setting di lantai atas. Harus ada lantai yang dilubangi.
Beberapa toko sepatu di Pasar Baru, Jakarta, tak perlu timba. Petugas gudang tinggal menjatuhkan kotak sepatu yang diminta pramuniaga di bawah melalui lubang di lantai. Tampaknya proses mengembalikan kotak dilakukan dengan naik tangga, menunggu jumlahnya agak banyak.
Cara timba juga dilakukan di sejumlah pondokan bertingkat yang punya balkon. Kurir GoFood tinggal masukkan makanan dan minuman ke dalam ember. Ada tali yang ditarik dari atas, tanpa jentera. Di kawasan Tawakal, Tomang, belakang kampus Universitas Trisakti, Anda bisa menjumpai.
Barusan saya lihat humor di Twitter. Ada cara COD es batu. Main kerek dan timba tampaknya di luar pengandaian para arsitek rumah tinggal dan ruko.
#Orangkayagatau COD-an es batu pic.twitter.com/QqE7nnycut
— Danar Purnama (@danarpurna) November 24, 2019