Saya tertawa melihat cangkir enamel ini. Gaya perjuangan Bung Tomo di Surabaya dulu itu telah dipelesetkan untuk hahahihi.
Kalau “Boeng ajo Boeng” karya Affandi sih bukan dipelesetkan, cuma dimaknai secara baru oleh Chairil Anwar yang mencomotnya dari sapaan dan undangan para pelacur di Senen.