Zaman serbainstan, warung modern kalah duluan

▒ Lama baca < 1 menit

Saya yang gagap zaman. Saya menilai warung modern ini cocok menyediakan mi instan dan minuman instan. Kalau warung kampung dan pasar tradisional kurang cocok. Mereka yang tradisional itu lebih sip kalau memasak sendiri, menyiapkan teh dan kopi dengan cara lama.

Lho kenapa? Alasan saya norak juga. Barang instan dalam kemasan itu barang modern. Cocoknya untuk warung modern ber-AC yang menerima pembayaran secara elektronik. Memakai vending machine semakin cocok.

Padahal kopi bubuk beli jadi dan teh melati dalam kemasan kertas segi empat terlipat itu juga modern. Tak perlu memetik kopi dari kebun dan seterusnya sampai menggiling sendiri. Daun teh juga begitu. Mata rantai industrial telah mengaturnya.

Anehnya, setahu saya warung modern di Indonesia bukan menjadi pelopor melainkan pengikut warung tradisional dalam penyajian produk instan.