↻ Lama baca < 1 menit ↬

Kadang aku cemas. Jika puritanisme atas nama kesantunan sesuai kebudayaan Indonesia dan lainnya menguat, bisa saja menjadi alasan bagi sebagian orang untuk menentang foto dan maneken pakaian dalam wanita.

Jika semua peragaan dengan pose standar itu memantik berahi lelaki, mungkin masalahnya ada di benak lelaki.

Tak usah di mal, di pasar pun dagangan berupa pakaian dalam juga dijajakan dalam maneken dan kadang gambar peraga.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *