Suatu sore, ketika naik ojek di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, saya melihat tulisan itu. Biasanya sih “dijual” (atau “di jual”).
Kenapa setelah lalu diumumkan? Supaya tak ada yang bertanya lagi. Atau bisa juga siapa tahu ada yang berminat membeli dengan harga berani.