↻ Lama baca < 1 menit ↬

Tua juga usia Gudeg Pejompongan di Jalan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat. Pada 1964 sebagian (besar) dari Anda belum lahir.

Lalu harus ditulis bagaimana: “Gudeg Pejompongan”, “gudeg Pejompongan”, atau “gudeg pejompongan”? Sebagai jenama ya Gudeg Pejompongan, dengan jualan gudeg yogya. Lho, “gudeg yogya”, bukan “gudeg Yogya?”

Ya. Menyebut “gudeg yogya” serupa menyebut “salad solo” dan “warung tegal”. Atribut nama geografis menjadi bagian dari keseluruhan nama. Begitu kata bahasawan. Kalau gado-gado jakarta eh gado-gado Jakarta? Biarlah Ivan Lanin yang menjawab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *