Ketika saya masih kecil, Bagelen berarti dua. Pertama: roti kering. Kedua: sejauh saya tahu Bagelen itu sebangsa Kedu, pokoknya pelat kendaraannya AA. Makin ke sini nama Bagelen, oh baiklah saya tulis saja bagelen dengan “b” kecil, adalah kue kering. Ralat: roti kering.
Ada banyak versi cerita tentang roti bagelen. Salah satunya merujuk Toko Bagelen di Kutoarjo, Jawa Tengah — tahun berdiri pada kemasan produk adalah 1906, lebih tua daripada Probitas yang 1930. Masalahnya ada berapa jenama roti bagelen? Lalu siapa yang pertama kali bikin? Nyatanya di Bandung juga ada. Begitu juga di kota lain.
Sering ada kesimpangsiuran soal riwayat penganan bermerek; misalnya getuk Trio dari Magaleng. Kalau wajik Nyonya Week sih rasanya sudah jelas. Mungkin karena memuat nama orang. Tahu sumedang dari Sumedang dan tahu takwa dari Kediri? Ada riwayatnya berikut nama-nama penciptanya, tapi barangkali tak semua pembeli tak mau tahu yang asli, yang asali, yang mula-mula.