Hari ini genap 20 tahun perjalanan Kontan. Logonya pun baru, dengan tetap mempertahankan tiga bentuk kecil dalam tiga warna — yang lama mirip koin (atau permen?), yang baru berupa tiga kotak kecil.
Ketika Kontan lahir, dimotori beberapa orang diaspora eks-Tempo, diterbitkan oleh Kompas Gramedia pada era Orde Baru, saya mendapat kesan koran (dulu: tabloid) ini mampu mengemas berita ekbis sebagai cerita, minimal obrolan, bagi orang yang bukan pebisnis. Berbeda dari pemain lama, sekaligus pesaing, yang memberi kesan hanya untuk orang mapan yang paham ekonomi dan bisnis.
Kontan pernah menjadi salah satu koran (plus tabloid) yang saya langgani. Tapi sekarang saya malah jarang membacanya. Mungkin karena saya sebenarnya memang tak paham bisnis.
Dari mana ide menerbitkan Kontan? Dulu bertiup kabar, koran itu merujuk Cash dari Swiss.