Kini tertatalah perempatan yang mempertemukan Jalan Jatibaru – Jalan Abdul Muis – Jalan Kebonsirih – Jalan Fachruddin. Pembatas jalan di sebuah perempatan Tanahabang, Jakarta Pusat, itu dihilangkan. Sebelumnya dari arah Jatibaru ada pemisah jalur sehingga bisa bikin kagok.
Kini zebra cross di perempatan itu pun menjadi lebih jelas. Setidaknya lebih jelas garisnya. Penyeberang bisa mengikutinya secara agak diagonal. Tak harus menyerupai segi empat tapi begitu tiba di poros jalan yang sama harus berhenti kaena harus menunggu giliran lampu merah bagi kendaraan — kadang harus dengan mengira-ngira.
Naaaa… tata baru ini punya dua masalah. Pertama: tak ada lampu merah-hijau bagi penyeberang.
Kedua: pengendara mobil dan terutama sepeda motor cenderung mengabaikan garis-garis itu, terutama garis pemisah jalur tempat orang melintas atau pun berdiri menunggu kesempatan. Sudah lebih dari kali saya hampir ditabrak.