Beginilah kira-kira perjalanan pesan lintas media: SMS dari ponsel pembaca → gerbang SMS redaksi → seleksi oleh editor → penata letak → percetakan koran → pembaca. Apakah Supri, pembaca di Tangerang, Banten, yang mengirimkan SMS, juga membaca edisi yang memuat SMS-nya? Lebih penting lagi: apakah pacar Supri, di Palembang, Sumatra Selatan, juga membaca pesan itu?
Pesan Supri dimuat dalam rubrik Curhat di koran Warta Kota (Jakarta) edisi Senin 27 Juli 2015 yang mungkin tak beredar di Palembang. Lho kenapa Supri tak langsung berkomunikasi via japri dengan ceweknya? Halah, eh maaf, saya jadi riwil. Ini kan tak beda dengan mengumumkan kangen di Twitter supaya dibaca orang.
Ehm, itu juga serupa blog ini. Riwil mempergunjingkan orang supaya dibaca khalayak — misalkan ada yang membaca.
Baiklah gerutu Anda saya terima dengan lapang dada, “Urusan pembaca koran mau nitip salam di ruang publik. Kenapa ikut campur? Emang situ terganggu? Nggak kan?”