Saya lupa nama jalannya dan malas menengok peta saat menulis ini. Yang pasti saya terkesan oleh dua rumah lama ini. Yang pertama lebih rendah dari jalan, tampak teduh dan segar. Saya tak tahu apakah atap pada teras itu tambahan, begitu juga apakah ruang depan (ruang tamu?) dulunya adalah teras. Adapun rumah yang kedua itu kosong, tak terawat, sayang juga – tapi merawat rumah memang mahal, kan? Dua rumah itu seingat saya berada di jalan yang sama.
Adakah pertautan dua rumah itu dengan saya? Tidak. Namun sering terjadi bahwa rumah lawas, terutama bukan omah gedong, menghidupkan aneka imajinasi di benak saya. Misalnya anak-anak sang pemilik rumah yang sebaya saya; apa yang mereka lakukan saat SD (rentangnya panjang: enam tahun!), SMP, dan SMA di rumahnya?
Dua rumah ini berbeda. Yang pertama berjarak dari jalan. Yang kedua dekat ke jalan. Pada rumah kedua saya bayangkan saat ada tamu dan riang berbual-bual maka pelintas di trotoar akan tahu.