Lima-enam tahun silam, ketika saya belum mencapai setengah abad, kadang menghentikan penjaja es krim Wall’s yang lewat Rumah Langsat. Ada saja yang mentertawai, orang tua kok jajan es. Tapi setiap kali jajan es saya selalu kecewa. Sama seperti siang ini, dalam September yang panas, saat sehari lagi Matahari tepat di atas khatulistiwa: tak ada Calippo lemon. Setahu saya hanya jenis lemon yang masuk ke Indonesia.
Produk Wall’s (di negeri lain kadang bernama Street’s) yang paling saya sukai adalah Calippo batang dalam contong karton. Dulu, awal 1990-an, masih dibuat di Malaysia lalu diimpor oleh Indonesia. Kemudian Calippo dibuat di Unilever Cikarang, Jabar, tapi tak lagi berupa stick, diubah menjadi es krim mangkuk yang harus disendok. Sedikit berkurang sedapnya.
Kalau tak salah ingat Calippo ini lenyap pasca-krismon. Mungkin dia tersapu oleh gelombang reformasi – emang apa hubungannya? Dari sebuah blog milik Pip Spro (Pipshining) dari Australia, yang memuat karya lukis di atas kertas, saya temukan Calippo batang versi lemon dan stoberi. Waaa… segarrrrrrhhhhh!
© Lukisan Calippo: Pipo Spiro • Foto Calippo dalam beberapa rasa: News.com.au
Bukan artikel berbayar :D