Di atas hamparan perdu saya lihat anak muda itu mengendap-endap, membawa senapan angin.
Saya lupa cara dia memegang senapan dan lainnya, yang pasti bersamanya ada dua bangkai burung entah apa. Dia tembak burung itu atas nama keisengan.
Buat apa? “Paling buat makan sama teman,” katanya. Kemewahan yang indah adalah jika burung bebas terbang dan hinggap tanpa ada orang yang mengganggu.