Rindu. Itu nama kedai. Entahlah kepada apa dan siapa pengudap akan diharapkan memendam rindu. Dulu, 20 tahun lalu, di Rawabelong, Jakbar, malah ada kedai Rindu Ayam. Entah kenapa sejumlah perempuan pengudap, dari kalangan orang kantoran, waktu itu meledek rekan prianya, “Oooo kamu suka rindu sama ayam, ya? Yang mana aja? Ati-ati soal kesehatan lho.”
Lalu Teh Ice dalam judul itu siapa? Bukan dari kedai ini. Cuma mencomot dari guyon jadul. Setelah kembali ke kampungnya, dari bekerja di Mangga Besar, Jakarta, seorang perempuan yang sudah berubah lebih ayu membuka kedai jus. Tetangga yang polos heran saat membaca nama warung, “Penampilan beda, namanya juga ganti. Sekarang I-ce Ju-i-ce.” Anak-anak kecil memanggilnya Teh Ice. Dalam ejaan lama dan lengkap: Teteh Itje.