↻ Lama baca < 1 menit ↬

Di gubuk kongko manula itu terdengar Senja di Batas Kota. Sekitar 500m dari sana, pojok mangkal pecatur usia pensiunan sering memutar The Mercy’s dan D’Lloyd. Wajar, itu lagu-lagu masa muda mereka.

Saya pun akan begitu, hanya akan memutar lagu dari zaman saya muda. Tak perlu mengikuti lagu baru. Anak saya kelak juga. Sejarah selalu berulang.

Tipiskah serapan sentimental seseorang kepada lagu baru ketika dia menua? Musik (tak) kenal usia?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *