Problematika Ngeblog

▒ Lama baca < 1 menit

Masalah dalam ngeblog sehingga akhirnya berhenti ngeblog

Blog sudah nggak ngetren? Waduh, lha kapan ngetrennya? Disebut ngetren kalau banyak sekali orang melakukannya, bahkan menjadi pendorong utama berinternet. Seperti Facebook dan Insragram itu lho.

Facebook mendorong orang untuk berinternet. Orang siapa? Mereka yang sebelumnya tak tahu harus ngapain aja di depan layar.

Setelah ada Facebook mereka membuat akun email baru — karena email lama yang dibuatkan oleh orang lain sudah hangus akibat tak pernah dipakai, atau password-nya terlupakan. Email hanya untuk mendaftar dan aktivasi. Setelah itu lalu lintas pesan via Facebook. Ya, mirip beberapa tahun lalu: orang menggunakan Internet Explorer untuk mengunduh Firefox — bukan sebaliknya.

Adapun Instagram mendorong orang untuk (kembali) menyukai fotografi. Bahwa sebelumnya sudah ada Flickr, Photobucket, Picasa, Tumblr, dan Posterous (almarhum), itu tak penting karena hanya oline photo albums. Lagi pula, awalnya, Instgram hanya ada di iPhone. Karena iPhone itu bergengsi (dan memang sakti) maka orang ingin beli iPhone untuk berinstagraman — minimal pakai iPod, tapi meneleponnya pakai ponsel lain. Adapun yang beli iPhone akhirnya tak puas. Ada yang membeli DSLR berikut beberapa lensa supaya hasilnya bisa dipindahkan ke ponsel kemudian terunggahkan ke Instagram.

Maka dapat kita simpulkan bahwa Facebook dan Instagram itu ngetren. Dan kelak akan disebut pernah ngetren. Tak perlu tambahan kata “sesaat” karena tren memang bersifat temporer — tapi boleh berulang.

Tentang masalah dalam ngeblog, ya silakan lihat ilustrasi.

Tinggalkan Balasan