↻ Lama baca < 1 menit ↬

Karena gambar ini dipasang di sebuah SMA Katolik di Jaksel, maka ada yang langsung menebak itu sosok Yesus dalam kemasan pop. Bisa benar bisa salah. Ini soal tafsir. Tak ada yang tahu wajah Isa bin Yusuf karena semasa hidupnya belum ada fotografi. Saat itu juga belum ada komunikasi massa — seperti gerutu Yudas Iskariot dalam Jesus Christ Superstar (Andrew Lloyd Webber dan Tim Rice, 1971).

Tentang tafsir memang bisa merepotkan. Majalah Tempo pernah diprotes sekelompok pemuda Katolik karena memuat Soeharto memegang mangkok bakso dalam pose Yesus dan murid-murid ala Perjamuan Terakhir versi Leonardo da Vinci. Lha Da Vinci merekonstruksi adegan dan “still image” dari mana? Tentang sekolah tadi, murid pria boleh gindrong asalkan rata-rata nilainya 8,5. Zaman saya SMA, semua boleh gondrong.

…..
Posted from WordPress for Android

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *