↻ Lama baca < 1 menit ↬

Cukup lengkap barang jualan pedagang keliling asal Garut, Jabar, yang saban hari berkeliling di kawasan Pejaten, Jaksel, ini. “Lumayan,” katanya. Maksudnya lumayan laku dan lumayan capek.

Asal mula pedagang kelontong dalam versi sederhana mirip ini, dengan pikulan. Dulu ketika Depok, Jabar, menjadi wikalah tuan tanah Chasteslein, pedagang kelontong keturunan Cina hanya boleh masuk siang hari. Setelah sore mereka harus keluar. Maka ada kampung bernama Pondok Cina.

…..
Posted from WordPress for Android

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *