↻ Lama baca < 1 menit ↬

Sejawat saya dimarahi dua ibu berkerudung, tamu kafe sebelah, yang parkir menutupi halaman kantor kami. Ketika ditegur, mereka merasa berhak. Setelah memajukan mobil, salah satu berseru, “Cerewet lu!”

Saya keluar, menatap mereka, menggeleng. Mereka buang muka, berlalu.

Tempo hari seorang perwira militer marah-marah ketika ditegur karena parkir serupa, “Kalo nggak boleh parkir sini dipasangin palang besi dong!”

Dia meledak ketika sejawat saya menanggapi, “Di rumah Bapak pake palang ya?”

1 thought on “Parkir ngawur, masih marah pula

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *