Kehidupan harus terus berlangsung, sehingga industri rumah tangga, semisal pembuatas tas, terus berproduksi. Lalu mata rantai lain, yakni pemasar, mencari cara agar dagangan laku. Roda ekonomi harus berputar.
Kenapa menjadikan kaki lima sebagai tempat berjualan, alasannya mudah kita tebak: karena murah. Memang sih harus membayar biaya tak resmi. Kalau bicara soal penataan ruang publik, dalam hubungannya dengan hajat hidup semua warga, termasuk pedagang kecil, maka salah titiknya ada pada kebijakan dan kemudian peraturan dengan penegakan yang jelas. Sama seperti (asumtif) siapapun tak boleh menggelar lapak di depan Balai Kota dan rumah dinas gubernur. Barang siapa mencoba akan digebah.