Menarik juga melihat-lihat iklan perdukunan di koran. Ada perkembangan bagus berupa janji “tanpa tumbal” dan “untuk semua agama”. Yang saya dengar selama ini, aneka pesugihan gaib itu menuntut tumbal, misalnya dengan mengorbankan salah satu anak. Jika ada cara baru tanpa tumbal, tapi bisa dikonversikan ke dalam bentuk uang, berarti ada kemajuan. :D Lihat saja, pembayaran “mahar” dilakukan via bank. Tapi yang lebih penting, si dukun memiliki izin dari Kejaksaan Negeri. Lho kok bisa? :D Kalau soal tender dan pilkada, itu tampaknya layanan yang lumrah.