↻ Lama baca < 1 menit ↬

Memangnya pemilik toko merangkap rumah, di Mayestik, Jakarta, yang lebih mapan ketimbang umumnya penyewa los pasar, tidak boleh protes? Menurut saya, siapapun yang dirugikan oleh sebuah kebijakan atau pembiaran, berhak protes. Kalaupun pelakunya orang makmur, itu kebetulan. Kalau terkena sasaran protes adalah orang yang kurang makmur? Juga kebetulan. Sebetulnya masalah ada pada tuan-tuan penata kota dan pasar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *