Susah amat bacanya kalau menuruti orang sana tapi dalam lafal Melayu: lang-zhe-ree. Paling gampang ya “lingeri”, “linjeri”, atau seperti di pasar kolong Terminal Blok M ini: “lingri”. Apanya yang menarik? Dulu, sebelum pergantian abad, pakaian dalam yang terlalu seksi jarang dijajakan terbuka, bahkan ada saja wanita konservatif sini yang menganggapnya semacam “baju sundal”. :D Masyarakat terus berubah, yang dulunya agak tabu akhirnya dianggap biasa. Garmen, yang menjejalkan produk massal, dan tentu juga media yang menyebarkan gambar, telah berjasa membantu wanita untuk lebih mengapresiasi tubuhnya sendiri, tanpa pandang kelas sosial.
Lingri, Lingerie, di Kolong Terminal
▒ Lama baca < 1 menit