↻ Lama baca < 1 menit ↬

bir beck's cap kunci dan bir bintang

Dua jenama ini bisa bersanding karena dimuat dalam katalognya Circle K. Dalam majalah biasa, apalagi komersial, hal begini agak sulit. Lalu? Keduanya merupakan pemain lama.

Bedanya, Bintang milik Heineken Belanda (melalui PT Multi Bintang, yang juga memiliki Guiness) itu hadir secara ajek.

Adapun Beck’s, merek Jerman, masuk lagi tahun lalu. Sebagai barang impor, Beck’s yang dimasukkan oleh BUMN PT Sarinah itu tergolong mahal: Rp 50.000 per botol kecil, Rp 10.000 lebih mahal daripada Corona Extra (Bintang Rp 15.000-an).

Pada zaman Belanda, Beck’s lebih dikenal sebagai “bier tjap koentji”. Setelah era 50-60-an bir Bremen itu lenyap dari pasar, kemudian masuk lagi tahun 1983, dibawa oleh Eddy Tansil — tapi tak tahan lama, hanya dua tahun.

Tansil, terpidana 20 tahun kasus kredit macet Bapindo yang hingga kini buron (melarikan diri dari penjara dengan suap dan akal, 1996), tercatat sebagai orang yang memasukkan bajaj ke Indonesia dan pernah menangani perakitan sepeda motor Kawasaki. Tetapi hari ini, berapa banyak orang muda Indonesia yang ingat nama dan kasusnya?

Hidup di Indonesia itu enak. Sebuah masalah paling lama akan jadi berita selama tiga bulan, itupun naik-turun. Maka untuk kasus tahun 90-an, orang tak perlu mengingatnya lagi. Para pejabat tinggi maupun rendah yang terlibat dalam pemberian fasilitas maupun perlindungan kepada Tansil juga boleh lupa.

Oh ya, tentang bir ada saja cerita ringan menarik. Dulu ketika Tanri Abeng menjabat CEO PT Multi Bintang, dia ditanya wartawan Jakarta Jakarta mengapa sebagai muslim bekerja untuk pabrik minuman alkohol. Jawabannya, kurang lebih, “Saya tidak bisa berbahasa Belanda dan bekerja untuk perusahaan Belanda. Nggak masalah, kan?”

Adapun Anker Bir, itu buatan PT Delta Jakarta Tbk, dulunya BUMD milik Pemprov DKI Jaya, sebagai hasil nasionalisasi Archipel Brouwerij NV. Dalam perjalanannya, saham Delta, yang juga membotolkan Carlsberg, akhirnya ikut dimiliki oleh San Miguel. Pemilikan saham pemda dalam industri air api (ringan) akhirnya dipersoalkan banyak pihak, termasuk wakil PKS di DPRD. :D

Eh, ini memo panjang banget yak? Maaf telanjur mengetik. :)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *