↻ Lama baca < 1 menit ↬

Hari ini, pada tahun ke-29, nomor ke-2, The Jakarta Post memakai logo baru. Logo lama dengan font American Typewriter itu dicopot. Kenapa pada nomor ke-2 penggantiannya? Mungkin karena kemarin, pas hari edar nomor pertama, penerbitnya sedang berpesta dan mengumumkan logo.

JP terbit sejak 1983, atas gagasan Ali Murtopo, menteri penerangan waktu itu (eks-jenderal opsus, orang kuat, loyalis Soeharto), dan Jusuf Wanandi (eksponen 66, orang Golkar, orang CSIS), melalui konsorsium yang beranggotakan Kompas, Tempo, Suara Karya (waktu koran Golkar), dan Sinar Harapan. Dalam era Orde Baru,  dua pendukung koran itu dibredel, yaitu Sinar Harapan (1986) dan kemudian Tempo (1994). Tentang saham, sempat terkabar bahwa Harmoko pribadi, bukan sebagai menteri agitasi dan propaganda penerangan, ikut punya andil di koran itu tapi setelah reformasi sahamnya dikembalikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *